Sunday 31 January 2016

Oh Indonesia..!!

Oh Indonesia..!!

Repost dari postingan pribadi di Facebook 15 Januari 2016

Baru tadi malam, saya mengetahui kejadian serangan bom di jakarta. Itupun setelah melihat tagar ‪#‎KamiTidakTakut‬, meme pedagang sate dan kerumunan orang di dekat lokasi tembak menembak, yang juga menarik perhatian luas, bahkan media internasional. Hal yang saya kira sangat positif.

Tapi, semakin kesini foto2 dan pembicaraan yang beredar kok cenderung kearah yang semakin 'ngaco'. Dari FOTO SELFIE, sepatu branded & KW, sampe polisi fashionable. Hashtag yang tadinya 'wearenotafraid' seketika juga berubah menjadi ‪#‎kaminaksir‬. Kok rasanya ada yang SALAH dengan tema orang2 ini. Apa ini yang namanya alayers?

Alih2 aksi solidaritas, para alay ini menurut saya malah menunjukan sikap tidak simpatik, empatik, atau apapunlah itu namanya. Apa urusannya coba, antara #kaminaksir dan melawan teroris? Apa hashtag demikian akan membuat para teroris 'merasa gagal'? Atau, itu yang namanya bentuk dukungan bagi para korban?

INGAT, yang menjadi korban bukan hnya para pelaku, tapi juga warga sipil dan polisi. Hargai perasaan keluarga korban. Apa jadinya jika diantara mereka menyaksikan berita di televisi, dan yang mereka liat bukan wajah serius reporter tv, tapi justru senyum sumringah alayers lagi selfie! Hashtag 'wearenotafraid' itu sejatinya dan seharusnya merupakan bentuk perhatian kita, terutama yang tidak terkena dampak langsung. Dengan menyebar hashtag tsb kita seakan datang menemani, menepuk pundak sahabat kita dan berkata "ayoo bangun, kamu ga sendiri, liat kami semua datang membantu, ayo kita lawan bersama", bukan malah menunjukan kepada Dunia seberapa alay-nya (bangsa) kita. It's not funny!

Dan lagi, ‪#‎wearenotafraid‬ adalah senyum dan tawa seseorang yang kuat, tabah, tegar dan saling berpegangan tangan. Tawa ini bukan tawa candaan, guyonan, apalagi terbahak-bahak seakan-akan ini komedi tepung yang sering kalian (para alayers) tonton di TV! Stop making this attack as a joke, please!